BISNISQUICK.COM – Singapura, 13 November – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menjadikan model pengembangan smart city Singapura sebagai referensi utama untuk pembangunan kota inklusif dan berkelanjutan di Jawa Timur. Hal ini diungkapkan usai kunjungannya ke Urban Redevelopment Authority (URA) Singapore City Gallery, Kamis (13/11), sebagai bagian dari RISING (Republic of Indonesia and Singapore) Fellowship.
Dalam kunjungannya, Khofifah secara langsung mempelajari perencanaan wilayah dan tata ruang Singapura sebagai smart city yang terintegrasi. Galeri URA menyajikan sejarah, perkembangan, dan proyeksi masa depan kota secara komprehensif melalui visualisasi dan teknologi.
“URA City Gallery ini akan menjadi referensi bagi Pemprov Jatim untuk membangun kawasan berkonsep smart city, inklusif dan berkelanjutan. Informasi disajikan sangat detail,” ujarnya.
Gubernur menyoroti bagaimana Singapura berhasil memetakan peruntukan kawasan industri, permukiman, ruang publik, pengelolaan sampah, hingga sistem aliran air secara terencana. “Semua kawasan telah dipetakan peruntukannya secara jelas, sehingga investor mendapatkan kepastian,” tambahnya.
Khofifah menekankan integrasi antara perumahan, transportasi, ruang hijau, dan pengelolaan lingkungan hidup di Singapura sebagai contoh efektif. Ia juga mengapresiasi upaya Singapura mempertahankan bangunan bersejarah sebagai identitas kota, seraya menekankan pentingnya tata kelola yang kuat dan visi jangka panjang dalam menciptakan ruang kota yang nyaman dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Menghadapi tantangan tekanan populasi, ketimpangan infrastruktur, dan penurunan daya dukung lingkungan di Jawa Timur, Khofifah menilai pengalaman Singapura relevan untuk pengembangan kawasan metropolitan seperti Gerbangkertasusila dan Malang Raya. Ia tertarik mempelajari perencanaan tata ruang holistik yang terintegrasi dengan sistem transportasi berbasis data dan teknologi digital, serta praktik konservasi lingkungan, green building, dan pengelolaan air yang efisien.
“Kami sangat tertarik untuk mempelajari pengalaman Singapura, khususnya dalam perencanaan tata ruang yang holistik dan terintegrasi dengan sistem transportasi, berbasis data dan teknologi digital atau smart city,” kata Khofifah.
Pemprov Jatim berharap dapat menjajaki kerja sama konkret dengan Singapura melalui pertukaran teknis, program peningkatan kapasitas, dan kajian bersama untuk memperkuat perencanaan perkotaan di Jawa Timur.
“Semoga hubungan Singapura dan Jawa Timur semakin erat, bersama-sama mampu mewujudkan kota-kota yang berkelanjutan, tangguh, dan layak huni bagi generasi mendatang,” pungkasnya, seraya menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dan informasi berharga yang diterimanya selama kunjungan. (SYH)
