BISNISQUICK.COM – Sejumlah lembaga internasional menilai bahwa kebijakan fiskal Indonesia memainkan peran kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, meski tekanan global semakin berat dari konflik geopolitik, kenaikan suku bunga, hingga ketidakpastian perdagangan
Menurut misi konsultasi Article IV IMF tahun 2025, ekonomi Indonesia menunjukkan daya tahan yang impresif
IMF menyatakan bahwa “Perekonomian Indonesia menunjukkan ketangguhan di tengah tekanan global” dan memperkirakan pertumbuhan sebesar 5,0 persen pada 2025 serta 5,1 persen pada 2026 sambil memperingatkan bahwa “risiko tetap mengarah ke pelemahan … volatilitas pasar keuangan global menjadi risiko eksternal utama”
Bank Dunia dalam laporan Indonesia Economic Prospects edisi Juni 2025 menyebut bahwa kebijakan makroekonomi Indonesia termasuk narah fiskal menjadi fondasi utama stabilitas riil
Carolyn Turk, Direktur Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, mengatakan bahwa “Kinerja ekonomi Indonesia saat ini mencerminkan fundamental yang kuat dan respons kebijakan yang tepat” dan menambahkan bahwa “Reformasi yang meningkatkan efisiensi dan produktivitas dapat membuka pertumbuhan yang lebih tinggi dan menciptakan lebih banyak lapangan kerja”
Di sisi energi bersih, Bank Dunia menyetujui paket investasi senilai US$ 2,128 miliar untuk mendukung transisi energi di Indonesia termasuk pembangkit listrik terbarukan dan penguatan sistem kelistrikan wilayah Kalimantan dan Sumatra
Manuela V Ferro, Wakil Presiden Bank Dunia Asia Timur dan Pasifik, menyatakan bahwa investasi ini “akan membantu menciptakan lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan memperluas akses energi bersih di Indonesia”
Meski optimisme tinggi, lembaga internasional seperti IMF dan Bank Dunia tetap memberikan catatan kewaspadaan
Mereka memangkas proyeksi pertumbuhan Indonesia menjadi sekitar 4,7 persen di 2025 karena risiko global seperti perlambatan perdagangan, fluktuasi komoditas, dan tekanan suku bunga internasional
Bank Dunia juga mengingatkan bahwa defisit fiskal Indonesia bisa melebar hingga 2,7 persen dari PDB seiring peningkatan belanja publik
Kementerian Keuangan Indonesia merespons dengan optimistis
Febrio Kacaribu, Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal, menyatakan bahwa proyeksi lembaga luar negeri belum sepenuhnya merefleksikan kekuatan fundamental fiskal Indonesia mengingat stimulus fiskal yang telah disiapkan oleh pemerintah
Ia menuturkan bahwa pertumbuhan 5,2 persen pada 2025 masih menjadi target realistis berkat kombinasi kebijakan stimulus, dukungan konsumsi domestik, dan reformasi struktural
Dalam rekomendasi mereka, IMF dan Bank Dunia menekankan pentingnya menjaga disiplin fiskal serta mempercepat reformasi struktural
Mereka juga menyarankan memperluas investasi hijau dan meningkatkan koordinasi kebijakan fiskal dan moneter untuk menghadapi risiko eksternal yang dinamis
Secara keseluruhan, analisis internasional menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang relatif tangguh di tengah guncangan global
Kebijakan fiskal yang proaktif dan terarah pada infrastruktur, insentif industri, pembiayaan hijau, dan perlindungan sosial dinilai menjadi senjata strategis untuk mempertahankan pertumbuhan dan menciptakan masa depan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan (DTJ)



