Umum

Viral Laut di Suramadu Berbusa Putih, Ini Klarifikasi DLH Surabaya

287
×

Viral Laut di Suramadu Berbusa Putih, Ini Klarifikasi DLH Surabaya

Share this article

BISNISQUICK.COM

Video yang menunjukkan permukaan laut di sekitar Jembatan Suramadu dipenuhi busa putih mendadak viral di media sosial. Dalam rekaman itu terlihat gumpalan busa menyerupai busa sabun mengapung di tepian laut dan terus bergerak mengikuti arus. Fenomena tersebut menimbulkan beragam spekulasi, mulai dari dugaan pencemaran industri hingga fenomena alam di Jembatan Suramadu, Surabaya (4/12)

Setelah isu ini ramai dibicarakan publik, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya turun tangan memberikan penjelasan. Kepala DLH Surabaya, Dedik Irianto, memastikan bahwa busa putih yang tampak di kawasan tersebut bukan berasal dari limbah industri, melainkan dari limbah cair domestik milik warga. Limbah itu berasal dari aktivitas rumah tangga seperti air bekas cucian baju, sabun mandi, detergen, hingga sisa kegiatan laundry yang langsung dibuang ke saluran air tanpa melalui proses pengolahan.

Dedik menyebut bahwa aliran air yang bermuara ke laut di area dekat Suramadu memang tidak melewati kawasan industri. Karena itu, dugaan kuat diarahkan pada pembuangan limbah warga yang masuk ke sungai dan terbawa arus menuju laut. Ketika air bercampur detergen tersebut mengalir dan mendapat tekanan atau pengadukan pada titik pembuangan—terutama yang menggunakan pompa—maka busa akan lebih mudah terbentuk dan muncul ke permukaan.

Menurut DLH Surabaya, fenomena seperti ini lebih sering terjadi pada musim kemarau. Volume air sungai yang menurun membuat konsentrasi zat kimia dari detergen menjadi lebih pekat sehingga busa lebih mudah muncul ketika air teraduk oleh arus, gelombang, atau aliran pipa.

Kemunculan busa putih di laut Suramadu ini turut memunculkan kekhawatiran masyarakat mengenai dampak pencemaran terhadap lingkungan dan ekosistem laut. Kandungan detergen dalam air bisa berdampak buruk jika dibiarkan dalam jangka panjang, karena dapat mengganggu kehidupan biota laut dan merusak kualitas air.

See also  PTPN I Regional V Tanam Perdana Kopi Arabika di Bondowoso, Dukung Republik Kopi

Pemerintah Kota Surabaya melalui DLH mengimbau warga untuk tidak membuang limbah rumah tangga secara langsung ke sungai dan untuk menggunakan saluran pembuangan yang terhubung pada instalasi pengolahan air limbah. DLH juga memastikan akan terus melakukan pemantauan di titik-titik pembuangan serta meningkatkan edukasi kepada warga agar fenomena serupa tidak kembali terulang. (HLT)