BISNISQUICK.COM – Pemerintah Indonesia menyatakan kesiapannya berperan lebih besar dalam misi perdamaian di Gaza. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan bahwa Indonesia telah menyiapkan hingga 20.000 personel TNI untuk diberangkatkan sebagai pasukan penjaga perdamaian, sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto.
Dalam keterangannya, Sjafrie menegaskan bahwa pasukan yang akan diberangkatkan bukanlah kontingen tempur. Mereka terdiri dari personel dengan kompetensi khusus di bidang kesehatan, rekonstruksi, dan dukungan kemanusiaan. Indonesia, kata dia, ingin memastikan bahwa proses pemulihan Gaza pascakonflik dapat berjalan dengan cepat dan terkoordinasi.
Rencana ini muncul seiring perkembangan terbaru terkait gencatan senjata serta upaya pelucutan senjata yang terus dibahas antara Israel dan Palestina. Pemerintah menilai momentum tersebut membuka ruang bagi hadirnya misi perdamaian internasional yang lebih besar.
Sjafrie menjelaskan bahwa Indonesia menyiapkan dua jalur kemungkinan pengiriman pasukan, yaitu melalui mandat langsung Perserikatan Bangsa-Bangsa atau lewat kesepakatan internasional yang melibatkan organisasi global lain. Menurutnya, seluruh proses masih membutuhkan persetujuan dari berbagai pihak yang berkepentingan.
Sejumlah negara kawasan Timur Tengah telah diajak berdiskusi, termasuk Arab Saudi, Qatar, Yordania, Mesir, dan Uni Emirat Arab. Indonesia berharap dukungan dari negara-negara tersebut dapat mempercepat terbentuknya misi kemanusiaan terpadu di Gaza.
Langkah ini sekaligus mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang terus mendorong penyelesaian damai di Palestina, serta keinginan pemerintah untuk berkontribusi nyata dalam misi internasional yang bersifat kemanusiaan dan jangka panjang. (CXJ)
